Mafia Solar di Sulut Semakin Meresahkan. Gubernur Yulius Selvanus; Kalau Ada Temuan Adanya Mafia Solar Disini, Dipastikan Saya Akan Tangkap. Jangan Main-Main!!

Sulut4138 Dilihat

MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus bersuara terkait ramainya antrian panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Polemik Bahan Bakar Minyak (BBM) khusunya Solar di Sulut semakin meresahkan Masyarakat dan berpeluang menghambat roda perekonomian daerah.

“Ini terlalu sering terjadi yaitu antrean cukup panjang di SPBU dan ini meresahkan. Dengan hal tersebut, saya juga melihat bahwa ada ekonomi yang tertahan”. Kata Gubernur Yulius Selvanus pada Minggu, (28/9).

Menurutnya, persoalan kelangkaan atau terhambatnya distribusi bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa dianggap remeh, sebab Kelangkaan solar berdampak besar kepada Masyarakat.

Pergerakan transportasi yang terganggu akan berdampak langsung terhadap roda perekonomian daerah.

“Saya tidak mau ada ekonomi yang terhenti gara-gara distribusi BBM yang tidak lancar atau kekurangan. Kita butuh pergerakan ekonomi dari Manado, Gorontalo, sampai ke Sulawesi Selatan,” tegas Gubernur YSK.

Gubernur Yulius Selvanus mengungkapkan pihaknya akan segera memanggil PT Pertamina bersama seluruh pemangku kepentingan terkait untuk membahas akar persoalan antrean BBM tersebut.

“Kita akan panggil Pertamina dengan pihak-pihak terkait untuk kita bahas, di mana persoalannya hingga bisa terjadi antrean panjang. Setelah kita himpun semua pihak, kita akan cari solusi,”ujarnya.

Gubernur dengan tegas mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan distribusi BBM, terutama praktik penimbunan atau keterlibatan mafia solar.

“Kalau ada temuan adanya mafia solar di sini, dipastikan saya akan tangkap. Jangan main-main. Ini akan saya tindak tegas karena pergerakan ekonomi yang berhenti akibat kekurangan BBM,” tegasnya

Kelangkaan solar sangat berdampak signifikan pada masyarakat, meliputi kenaikan biaya operasional dan harga barang pokok, gangguan pada aktivitas pertanian dan perikanan, serta kesulitan mobilitas yang berujung pada gangguan logistik dan potensi PHK. Selain itu, dapat terjadi antrian panjang di SPBU, penimbunan BBM, ketegangan sosial, dan penurunan daya beli masyarakat akibat lonjakan inflasi.

Berikut Kelangkaan BBM yang berdampak pada Ekonomi dan Sosial di Masyarakat

Dampak Ekonomi

Meningkatnya Biaya Produksi dan Operasional: Sektor industri dan transportasi sangat bergantung pada solar, sehingga kelangkaan ini akan menaikkan biaya produksi, distribusi, dan operasional, yang pada akhirnya meningkatkan harga barang dan jasa.

Gangguan Rantai Pasok: Kelangkaan solar menghambat pengiriman barang dan bahan pokok, berpotensi menyebabkan kekurangan stok di pasar dan menaikkan harga barang kebutuhan sehari-hari.

Dampak pada Sektor Pertanian dan Perikanan: Petani kesulitan mengoperasikan mesin pompa untuk irigasi, dan nelayan tidak dapat melaut karena kesulitan mendapatkan BBM, yang berdampak pada hasil panen dan stok hasil laut.

Gangguan Mobilitas dan Logistik: Sopir truk pengangkut barang mengalami kerugian karena waktu pengiriman terganggu, yang memperlambat kegiatan perekonomian.

Dampak Sosial

Kesulitan Aktivitas Sehari-hari: Masyarakat kesulitan mencapai tempat kerja, sekolah, dan rumah sakit karena keterbatasan mobilitas, yang memengaruhi kualitas hidup.

Ketegangan Sosial: Antrean panjang dan kelangkaan BBM dapat menimbulkan ketidakpuasan dan potensi konflik sosial di antara masyarakat yang mencari solar.

Peningkatan Harga dan Inflasi: Kenaikan biaya operasional akibat kelangkaan solar dapat memicu inflasi, menurunkan daya beli masyarakat.

 

RED-MATARAKYATNEWS

Editor : Ferdi Takalelumang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *