Gadis Muda Sekolah Pramugari Diduga Lompat Dari Jembatan Interchange Manado Setinggi 15 Meter, Nyawanya Tak Tertolong Akibat Luka Serius

MANADO, Peristiwa880 Dilihat

MEDIA MATARAKYATNEWS || MANADO, 2/2/2025 – Korban perempuan yang jatuh dari Jembatan Interchange Manado, Sulawesi Utara. wanita asal Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) diduga melompat dari Jembatan Interchange Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu, 1 Januari 2025 sekira pukul 16.30 (Wita)

Korban berinisial CL yang masih berusia muda mengalami luka parah akibat insiden tersebut.

Ia sempat dilarikan ke RS Hermina sebelum akhirnya dirujuk ke RS Prof Kandou untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, tetapi sayangnya menurut informasi nyawa korban tidak tertolong. Hanya beberapa jam dirawat intensif, korban akhirnya meninggal dunia.

Diketahui bahwa CAL bercita-cita menjadi seorang Pramugari. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di Sekolah Pramugari di Manado.

Baca Juga  Ketum PSI Kaesang Pangarep kunjungi Bumi Nyiur Melambai Manado

“Dia sekolah pramugari, itu alasan dia merantau ke Manado dan tinggal di kos,” ujar salah satu keluarga.

Pihak keluarga masih syok dan tidak menyangka kejadian ini menimpa CAL

Sofian salah satu saksi mata, mengungkap kronologi detik-detik korban melompat dari jembatan. Saat itu, ia bersama dua saudarinya sedang berfoto di lokasi kejadian.

“Tiba-tiba korban datang dan meminta saudari saya untuk merekam video menggunakan ponselnya,” ujar Sofian.

Awalnya, Sofian mengira korban hanya ingin merekam video biasa. Namun, tanpa diduga, wanita tersebut naik ke pembatas jembatan dan langsung melompat.

“Saya sempat berusaha menahannya, tapi jarak kami cukup jauh, sehingga saya terlambat mencegahnya,” lanjut Sofian.

Baca Juga  Perempuan Muda Diduga Lompat dari Jembatan Interchange Manado Masih Hidup, Korban Alami Luka Serius Kedua Kaki dan Tangannya Patah

Melihat korban jatuh, Sofian segera mendatangi Polsek Mapanget untuk melaporkan kejadian tersebut.

Kejadian orang melompat di jembatan ini sudah kali ketiga. Pertama kali korbannya adalah seorang nenek. Nenek tersebut tewas seketika. Korban kedua adalah seorang ASN. Dia juga langsung tewas ketika jatuh di aspal jalan. berbeda dengan dua korban sebelumnya yang langsung tewas ketika lompat dari jembatan itu, gadis ini masih hidup. Kendati dia tidak sadar, namun masih bernafas normal.

Maraknya orang bunuh diri di lokasi yang sama ini membuat Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang Minahasa Utara Vraiser Audi Telew Angkat bicara;

Baca Juga  PELAYANAN JASA PENGIRIMAN J&T SANGAT BURUK

Ia (Vraiser) berharap pihak pemerintah baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dapat memberikan atensi serius terhadap kejadian-kejadian seperti ini, menurutnya; pemerintah dapat membuat pagar penghalang ditepian jalan jembatan tersebut, hal ini dilakukan untuk meminimalisir atau mencegah korban yang terus berjatuhan.

“Sebaiknya pemerintah memasang pagar penghalang setinggi 2-3 Meter di jembatan itu, agar tidak ada lagi korban berikutnya” ucapnya saat dimintai tanggapan media kaitan kejadian ini”.

Dia meyakini ketika pagar pelindung jembatan tersebut dipasang, pagar itu akan melindungi keselamatan warga pejalan kaki saat melintasi jembatan tersebut. tutupnya”.

 

RED-MATARAKYATNEWS

Editor : Hj. Najmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *