MEDIA MATARAKYATNEWS || Nabire, Papua Tengah — Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., menyampaikan klarifikasi resmi terkait aksi konvoi sejumlah wisudawan yang membentangkan bendera Bintang Kejora pada Jumat (28/11/2025) dan berujung satu orang meninggal dunia.
Aksi konvoi dimulai usai acara syukuran wisuda sekitar 280 mahasiswa di Tanah Merah. Sekitar 20–30 peserta memisahkan diri dan melakukan konvoi menggunakan sepeda motor sambil membentangkan Bintang Kejora serta meneriakkan “Papua Merdeka”. Rombongan bergerak dari Tanah Merah menuju BMW, Pasar Karang, hingga Jalan Ampera–Auri.
Polres Nabire saat itu tengah menggelar rapat koordinasi pengamanan 1 Desember, 10 Desember, dan 14 Desember. Setelah menerima laporan, Kapolres memerintahkan pemblokiran jalan untuk mencegah konvoi memasuki pusat kota karena dinilai berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
Saat proses penghadangan, seorang anggota Polres ditabrak peserta konvoi yang belum teridentifikasi. Anggota tersebut terpental dan pingsan, sementara penabrak juga mengalami benturan dari rombongan di belakangnya sehingga mengalami luka serius di bagian kepala. Pelaku sempat melawan saat diamankan dan ditemukan membawa pisau. Ia kemudian dibawa ke Polres untuk tindakan awal dan dirujuk ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal setelah kesadarannya menurun.
Kapolres menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tersebut.
“Seharusnya perayaan syukur wisuda berlangsung hikmat. Kami sangat menyesalkan tindakan ini sampai menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Kapolres menegaskan bahwa pengibaran Bintang Kejora dan konvoi ugal-ugalan merupakan tindakan melawan hukum serta membahayakan keselamatan pengguna jalan. Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi dan tidak mempolitisasi situasi.
“Kami belum mengetahui identitas korban karena dari keterangan awal para peserta konvoi, mereka saling tidak mengenal. Setelah identitasnya diketahui, kami akan berkoordinasi dengan kepala suku,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu liar.
“Jika ada keraguan atau informasi yang simpang siur, silakan datang langsung ke Polres. Kami terbuka untuk komunikasi,” kata Kapolres.
Komisi V DPR Papua Tengah melalui Harol Gobai, S.Th telah mendatangi Polres Nabire untuk mendengar langsung penjelasan dan melihat kondisi anggota yang terluka.
Kapolres menutup dengan menyerukan agar seluruh masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.







