Kembali Berulah, GMPM Desak Pertamina Tutup Operasional SPBU Tateli

MEDIA MATARAKYATNEWS || TATELI, MINAHASA – Dengan tegas Roy Malughu selaku penasehat Gerakan Masyarakat Peduli Mandolang GMPM, mendesak pihak Pertamina segera tutup operasional SPBU Tateli, dengan alasan telah melakukan pelanggaran berulang kali dan pelanggaran itu sangat jelas, berawal pengisian solar dari para pemilik kendaraan mengelukan untuk pengisian solar pertama awal harga sesuai aturan Pemerintah dengan harga Rp 6800, setelah pengisian kedua kali menjadi Rp.7500, dan setiap pengisian satu tengki premi Rp.25000, jika pengisian 100 liter premi Rp.75000, dan aturan itu di buat sepihak oleh management SPBU ini, adalah sebuah pelanggan fatal, dan di duga Manager SPBU mendapatkan komisi Rp1.000.000 perhari, “Tegas Roy. Rabu, (23/07/2025).

Semenjak bulan Juni SPBU Tateli mendapat skorsing dari pertamina, menghentikan pasokan Solar selama satu bulan, setelah bulan juli pasokan Solar kembali di aktifkan, namun kembali lagi berulah maka dengan case kasus terbaru ini kami mendesak pihak pertamina untuk segera menghentikan operasional SPBU Tateli.

Baca Juga  Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kembali Diperiksa KPK Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap dan Perintangan Penyidikan Harun Masiku

Kemarin hampir terjadi keributan hampir saja tragedi pemukulan antar sopir di sebabkan desak desakan antrian pengisian solar dengan harga bervariasi.

Roy menjelaskan pada 14 juni malam, pukul 21.00 SPBU Tateli pagarnya sudah di tutup, bahkan sudah di rantai lampu sudah di matikan, namun di balik itu ada mobil Dutro masuk dan melakukan pengisian solar dan lebih mencurigakan CCTV di tutup dengan gardus, Digital meter di tutup lagi menghindar dari cahaya karyawan sudah tidak mengunakan seragam ini menandakan kecurigaan dan dengan nada meninggi Roy mengatakan saya siap membuktikan jika APH meminta bukti Video.

Baca Juga  FORPAKOR Papua Tengah Desak KPK Percepat Penyidikan Dugaan Suap 95 Anggota DPD RI

Kami juga pernah di beritahukan oleh pihak Manager untuk pengisian bahan bakar bagi para nelayan akan di tambah jatah pengisian namun Infestigasi lapangan dari GMPM mendapatkan mobilisasi kendaraan ekspedisi dan mobil tap yang datang melakukan pengisian di SPBU Tateli, ini sangat mengecewakan para nelayan” Tandasnya.

Pada dasarnya kami GMPM Gerakan Masyarakat Peduli Mandolang meminta pihak pertamina untuk menutup operasional SPBU Tateli, dan kami juga menduga ada salah seorang karyawan yang menjadi kaki tangan para mafia solar” Pungkasnya.

Baca Juga  Viral. Seorang Anak Berusia 10 Tahun Diduga Disiksa Keluarga Hingga Kedua Kakinya Patah

RED-MATARAKYATNEWS
John Pade

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *