PWI Sulut Apresiasi Gubernur Yulius Selvanus Terhadap Semangat Anti Korupsi Jadikan Skala Prioritas Untuk Pemberantasan Korupsi di Bumi Nyiur Melambai

Minahasa204 Dilihat

MEDIA MATARAKYATNEWS || MINAHASA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Utara yang dinahkodai Plt. Vanny Loupatty akrab disapa Maemosa mengapresiasi semangat anti korupsi Gubernur Yulius Selvanus. hal tersebut diungkapkan Vanny Loupatty dalam diskusi terbatas dengan beberapa pegiat antikorupsi di Warong Kopi Rumah Tua, Tondano, Kabupaten Minahasa, pada Rabu, (12/03/2025).

Maemosa mengatakan semangat anti korupsi Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE mendapat dukungan luas dari seluruh elemen Masyarakat. betapa tidak komitmen membangun tanpa korupsi Pak Gubernur YSK dapat sokongan kuat Masyarakat. Hal itu terlihat dari dukungan para pegiat antikorupsi baik LSM maupun Ormas di daerah nyiur melambai” kata Vanny”.

Lanjut Maemossa Skala prioritas Gubernur Yulius Selvanus antaranya Pemberantasan Korupsi. Dan itu jelas-jelas mendapat dukungan kuat dari masyarakat.

“Rakyat sudah muak dengan korupsi yang terjadi selama ini. Jadi ketika Pak Gubernur YSK lontarkan kepemimpinannya anti korupsi, spontan hal itu mendapat dukungan penuh dari Masyarakat,” katanya.

Baca Juga  PELANTIKAN DAN DEKLARASI DEWAN PIMPINAN DAERAH DAN DEWAN PIMPINAN CABANG GUGUS TUGAS INDONESIA RAYA GETAR 08 PROVINSI SULAWESI UTARA

Menurutnya, PWI Sulut sebagai lembaga kewartawanan juga meyakini restrukturisasi jabatan di Pemprov Sulut tujuannya untuk good governance.

“Restrukturisasi pejabat patut dilakukan. Tujuannya sudah pasti untuk menyejahterakan rakyat daerah kita,” katanya.

Plt Ketua PWI Sulut, Vanny Loupatty didampingi Wakil Ketua Adrianus R Pusungunaung dan Sekretaris Ardison Kalumata, menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam diskusi tersebut. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pers, masyarakat, dan aktivis adalah langkah fundamental dalam membangun Sulawesi Utara yang lebih transparan dan bebas korupsi.

“PWI Sulut akan terus berperan aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah dan menyampaikan informasi yang objektif serta faktual kepada masyarakat.

Semangat antikorupsi harus terus digaungkan agar Sulut menjadi daerah yang maju dan berintegritas berorientasi pada kepentingan rakyat,” pungkas Maemossa.

Baca Juga  Hashim Sujono Djojohadikusumo Tiba di Bandara Samratulangi Manado 

Kebijakan antikorupsi yang diterapkan Gubernur YSK mendapat dukungan besar dari Masyarakat, aktivis antikorupsi, serta berbagai Organisasi Kemasyarakatan.

Hal ini menunjukan bahwa Masyarakat Sulut sudah muak dengan praktik korupsi yang selama ini membebani pembangunan daerah.

Ketegasan Gubernur YSK dalam menindak oknum yang terindikasi korupsi dinilai sebagai langkah progresif yang patut dicontoh oleh kepala daerah lain di Indonesia.

Berikut tanggapan Ormas/LSM dan Pegiat Media Sosial Sulut Saat Diskusi Berlangsung

Ketua Harian DPP Inakor, Rolly Wenas menegaskan, pers memiliki peran strategis dalam mengawal kebijakan antikorupsi dan membangun kesadaran publik terhadap pentingnya integritas.

“Media adalah pilar keempat demokrasi. Wartawan harus tetap kritis dan menjadi pengawas kebijakan pemerintah, agar transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga,” tegas Wenas.

Hal senada di sampaikan Ketua Lakri Minahasa, Jamel Lahengko (Engko’), dia menekankan bahwa kolaborasi antara wartawan, aktivis antikorupsi, dan masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah serta memberantas praktik korupsi di daerah.

Baca Juga  Ketua Relawan Sulut Bergema For YSK Gubernur Sulut 2024. Peduli Konservasi Danau Tondano

“Korupsi tidak bisa dilawan hanya oleh satu pihak. Kita butuh sinergi antara pers, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa kebijakan antikorupsi benar-benar diterapkan secara konsisten,” ungkap Lahengko dikutip ProNews5

Diskusi ini juga mendapat sambutan positif dari pegiat media sosial Sulut seperti Victor Munaiseche dan Will Wetik. keduanya menyoroti peran media sosial sebagai alat ampuh dalam menyebarkan informasi terkait transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

“Di era digital, masyarakat punya akses langsung untuk mengawasi kinerja pemerintah. Media sosial bisa menjadi alat kontrol sosial yang efektif dalam mencegah praktik korupsi,” ujar Munaiseche.

RED-MATARAKYATNEWS

Editor : Ferdi Takalelumang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *