MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT, 5/12/2024 – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara YSK-Victory yang tidak diunggulkan di survei, tapi bisa memenangkan Pilkada Sulut 2024. sungguh Ironi memang hasil survei yang di rilis oleh beberapa lembaga survey pada Akhir Oktober 2024 lalu, Paslon Yulius Selvanus Komaling- Victor Mailangkay (YSK-Victory) kalah telak hanya 7,1%., Paslon Elly E Lasut-Hanny Joost Pajouw (E2L-HJP) mencapai 50,1%. unggul dalam survey, sedangkan Paslon Steven Kandouw – Alfred Denny Djoike Tuejeh (SK-ADT) 32.4%.menempati peringkat ke-2 hasil survey.
Hal tidak terduga terjadi saat pencoblosan dan perhitungan cepat (quick count) berdasarkan formulir C1 yang diambil selesai perhitungan suara di TPS, secara mengejutkan Paslon YSK-Victory berhasil memenangkan pertarungan.
YSK saat di konfirmasi wartawan menanyakan strategi apa yang di gunakan sehingga bisa membalikan keadaan yang awalnya tidak di unggulkan tetapi bisa memenangkan Pilgub Sulut?
Ungkapan YSK yang sungguh mengejutkan dimana strategi yang di gunakan sangat sederhana yaitu strategi bermain Halma, .”Saya menggunakan strategi main halma untuk meraih kemenangan, mengalahkan dua lawan saya yang lebih diunggulkan,” kata YSK
Ia pun menjelaskan Strategi Halma yang dia terapkan. “Kami kan tiga Paslon. Cocok pakai strategi main halma. Kalau hanya dua Paslon, saya juga punya strategi lain. Banyak strategi yang bisa saya gunakan,” jelas YSK.
“Seperti main halma, kami bertiga berusaha untuk lebih dahulu memenuhi tempat kita di sebelah. Tentu harus cari jalan masing masing dan tidak boleh salah melangkah. Dan biasanya akan saling menghalangi jalan,” jelas YSK.
Yulius Selvanus mengungkapkan saya inikan tidak diunggulkan di survei. Sehingga pertarungan sengit terjadi antara kedua Paslon yang diunggulkan. Bahkan dalam beberapa kali debat, saya tidak dianggap. Kedua Paslon yang diunggulkan yang saling serang. Mereka berdua yang panas,” ungkapnya”.
Kedua lawan saya saling serang, saling bantah, saling adu argumen dan bersaing di Media,
“Ibarat main halma, kedua saingan saya ini saling menutup jalan. Saling menghalangi jalan. E2L jalan ke sana, SK tutup. SK mau melangkah ke sana, E2L tutup,” jelas YSK.
“Saat kedua Paslon ini bertarung di tengah, saling menghalangi di tengah, saya dengan diam sudah melangkah maju lewat samping kanan dan samping kiri. Karena mereka berdua telah tertumpuk di tengah.
Lanjutnya, bahkan markas atau wilayah mereka telah kosong. Semua sudah keluar dan numpuk di tengah, tapi sulit masuk ke wilayah yang mereka tuju. Saya maju lewat samping kiri dan kanan, bahkan bidak saya melangkah masuk dan keluar meminjam wilayah mereka yang sudah kosong untuk sampai ke wilayah saya di seberang. Main halma, kita bisa melangkah masuk ke wilayah mereka, asalkan tidak berhenti di dalam wilayah lawan. Harus melangkah keluar lagi ke wilayah netral. Diam diam bidak saya sudah berhasil mencapai daerah segitiga tujuan saya yang letaknya di seberang. Mereka tersadar saat bidak saya sudah memenuhi wilayah saya di seberang. Dengan demikian saya lah pemenangnya,” jelas YSK.
YSK kemudian menjelaskan Bolmong adalah bagian dari strategi main Halma. “Maju lewat pinggiran. Dipadukan dengan strategi makan bubur panas. Menguasai pinggiran. Karena biasanya dalam Pilkada, semua ingin kuasai kota yang padat pemilih. Seperti Pilkada di Sulut, kedua paslon berebut pemilih di Manado dan daerah lain di sekitar Manado. Yang daerah pinggiran tidak mereka pedulikan. Apalagi daerah jauh dari Manado, mereka abaikan. Saya sebaliknya, memperhatikan daerah-daerah pinggiran terlebih dahulu,” tutupnya”. (*)
MEDIA MATARAKYATNEWS
Editor : Nicxon AS