MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT – Gubernur Sulut Mayjen (Purn) Yulius Selvanus SE, harapkan harga beras di Sulut Stabil. Sebagai bentuk tindak lanjut dari hal itu, Pimpinan Bulog Wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo Ermin Tora, mengingatkan pedagang penyalur beras subsidi SPHP untuk tidak mempermainkan harga di pasaran. Hal tersebut, ditegaskannya kepada wartawan di Kantor DPRD Sulut. Senin, (14/07/2025).
Terkait maraknya penjualan beras diatas harga HET, dan menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait harga yang mahal untuk beras subsidi, salah satunya SPHP yang ikut melonjak, bahkan hampir setara dengan beras premium. Diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah untuk beras SPHP, adalah Rp 12.500/kg.
Ermin Tora menegaskan hingga saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait Pemerintah Daerah, bersama tim satgas pangan untuk melakukan pengecekan verifikasi, serta memberikan sosialisasi kepada pengecer, untuk tidak menjual diatas harga yang ditetapkan Pemerintah. Sebagaimana hal tersebut, sesuai arahan Presiden Prabowo, dan berdasarkan instruksi Gubernur Sulut Yulius Selvanus.
Pengawasan akan tetap dilakukan, terkait penjualan di pasaran. Jika ada pedagang yang melanggar, maka akan dicoret sebagai penyalur SPHP. “Harapan kami, semua pengecer menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni Rp 12.500/kg. Dalam hal ini, sangat diperlukan pengawasan bersama dari instansi terkait, maupun pihak-pihak yang terjun langsung untuk memonitoring pasar, guna mengawasi keadaan disana. “Ujarnya.
Upaya untuk menstabilkan harga beras yang beredar di pasaran, diupayakan dilakukan Bulog bersama instansi terkait, agar bisa mendistribusikan kepada masyarakat Sulut, dalam bentuk gerakan pangan murah. Hal tersebut, mulai dijalankan pihaknya bersama dinas, maupun instansi terkait. Dan stok beras, yang ada di gudang Bulog saat ini, ada sebanyak 29 ribu ton, ”pungkasnya.
RED-MATARAKYATNEWS
NICXON A.S