IMF Keluarkan Peringatan; Ketidakpastian Ekonomi Global Dampak Ketegangan Perdagangan 

JAKARTA125 Dilihat

MATARAKYATNEWS || JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa ekonomi global diperkirakan akan tumbuh lebih lambat tahun ini dan menghadapi inflasi yang lebih tinggi. Hal itu dipicu oleh gangguan perdagangan global dan meningkatnya proteksionisme.

Tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang menurutnya difokuskan pada prioritas manufaktur dalam negeri dan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan yang menguntungkan AS, telah menyebabkan keretakan tajam dengan para mitra dagang, termasuk Uni Eropa (UE) dan China.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyerukan reformasi yang mendesak dan memperbarui kerja sama global saat ia meninjau laporan Prospek Ekonomi Dunia yang akan datang dari IMF.

Volatilitas keuangan meningkat tajam dan ketidakpastian kebijakan perdagangan yang mahal benar-benar di luar grafik,” kata Georgieva, seperti dilansir Russia Today, dikutip SindoNews pada Minggu (20/4/2025), merujuk pada data IMF yang menunjukkan peningkatan tajam dalam ketidakpastian global.

Georgieva menambahkan bahwa tarif efektif AS telah melonjak ke level terakhir terlihat beberapa waktu lalu. Meskipun tidak menyebut nama Trump, kenaikan tarif tersebut berasal dari langkah-langkah perdagangan besar-besaran yang diambil pemerintah AS.

Termasuk di dalamnya adalah tarif 10% untuk semua impor, dan tarif yang jauh lebih tinggi untuk barang-barang China, di mana beberapa produk menghadapi tarif setinggi 145%. Sebagai tanggapan, China membalas dengan menaikkan bea untuk semua impor AS dari 84% menjadi 125%.

Baca Juga  Makan Bergizi Gratis. Prabowo Setujui 71 Triliun di Alokasikan Ke RAPBN 2025

Pernyataan Georgieva menggemakan kekhawatiran yang disuarakan oleh para pemimpin ekonomi lainnya minggu ini, termasuk para kepala Federal Reserve dan Bank Dunia, yang telah memperingatkan tentang dampak buruk dari kebijakan perdagangan Trump. Kamis (17/4) lalu, Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga, dengan alasan “prospek pertumbuhan yang memburuk” karena meningkatnya ketegangan perdagangan.

Awal minggu ini, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengatakan Trump telah meluncurkan perang dagang global “tanpa peringatan” dan mengkritiknya karena menyerang baik pesaing maupun sekutu dengan tarif yang merusak kerja sama selama puluhan tahun.

Pemimpin UE lainnya juga telah memperingatkan bahwa tarif merugikan perdagangan global dan mengancam stabilitas ekonomi. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut langkah itu sebagai pukulan telak. Sementara Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengutuk tarif itu tidak cerdas, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk melabelinya sebagai tindakan yang tidak perlu dan bodoh.

Pada hari Jumat (18/4), Trump menegaskan kembali pendiriannya selama pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dengan menyatakan bahwa dia tidak terburu-buru untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan. Trump meyakini kebijakan tarifnya akan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi AS.

Baca Juga  Pebisnis Dan Konsumen Serbu Pameran Global Sources Electronics Indonesia 2023

Translate:

IMF Issues Warning; Global Economic Uncertainty Impacted by Trade Tensions

MATARAKYATNEWS || JAKARTA – The International Monetary Fund (IMF) stated that the global economy is expected to grow slower this year and face higher inflation. This was triggered by global trade disruptions and rising protectionism.

Reciprocal tariffs imposed by US President Donald Trump, which he says are focused on prioritizing domestic manufacturing and renegotiating trade deals that favor the US, have caused sharp rifts with trading partners, including the European Union (EU) and China.

IMF Managing Director Kristalina Georgieva called for urgent reforms and renewed global cooperation as she previewed the IMF’s upcoming World Economic Prospects report.

“Financial volatility has increased sharply and costly trade policy uncertainty is off the charts,” Georgieva said, as reported by Russia Today, as quoted by SindoNews on Sunday (20/4/2025), referring to IMF data showing a sharp increase in global uncertainty.

Georgieva added that effective US tariffs have jumped to levels last seen some time ago. While not mentioning Trump by name, the tariff hike stems from the US administration’s massive trade measures.

Baca Juga  Menhan Hadiri dan Pimpin Acara Halal Bihalal Yang Diselenggarakan Oleh Kemhan RI

That includes 10% tariffs on all imports, and much higher tariffs on Chinese goods, with some products facing tariffs as high as 145%. In response, China retaliated by raising tariffs on all U.S. imports from 84% to 125%.

Georgieva’s remarks echo concerns voiced by other economic leaders this week, including the heads of the Federal Reserve and the World Bank, who have warned of the damaging effects of Trump’s trade policies. The European Central Bank cut interest rates on Thursday, citing a “deteriorating growth outlook” due to escalating trade tensions.

Other EU leaders have also warned that the tariffs are hurting global trade and threatening economic stability. European Commission President Ursula von der Leyen called the move a “huge blow.” Spanish Prime Minister Pedro Sanchez condemned the tariffs as “unwise,” and Polish Prime Minister Donald Tusk called them “unnecessary and stupid.”

On Friday, Trump reiterated his stance during a meeting with Italian Prime Minister Giorgia Meloni, saying he was in no rush to finalize a trade deal. Trump believes his tariffs will generate significant revenue for the U.S.

RED-MATARAKYATNEWS

Nj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *