MEDIA MATARAKYATNEWS || Maluku Utara – Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono, menegaskan tidak akan memberi toleransi kepada anggota kepolisian yang mencoreng nama baik institusi. Pernyataan tegas ini, disampaikan menyusul dugaan keterlibatan Brigpol A, dalam kasus penipuan terhadap sejumlah orang tua calon siswa (casis), Polri tahun 2025.
Brigpol A, yang diketahui bertugas di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Maluku Utara, diduga menjanjikan kelulusan dalam seleksi masuk Polri, dengan imbalan uang dalam jumlah besar. Aksi dugaan penipuan tersebut, telah merugikan sedikitnya 10 orang tua casis, dengan nilai kerugian bervariasi antara Rp 25 juta hingga Rp 100 juta.
“Saya sudah janji, yang seperti ini akan saya sikat. Jangan percaya dengan oknum seperti itu. Segera lapor ke Propam,” tegas Irjen Waris saat memberikan keterangan pada Minggu, (01/06/2025).
Kapolda menambahkan, bahwa kasus ini kini sedang dalam pendalaman oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam), Polda. Jika cukup bukti ditemukan, Brigpol A akan diproses secara hukum dan dikenai sanksi sesuai kode etik kepolisian.
“Tidak ada tempat bagi penipu, di tubuh Polri. Oknum seperti ini harus dibersihkan. Kami tidak main-main,” ujarnya.
Lebih lanjut, Waris mengungkapkan bahwa Brigpol A diketahui telah desersi selama 30 hari berturut-turut, dan kini tengah menghadapi dua laporan di Propam, yakni kasus penipuan dan penggelapan.
Kapolda juga mengimbau masyarakat, agar tidak mudah tergiur dengan janji-janji kelulusan yang tidak masuk akal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia menekankan bahwa, kelulusan casis tidak dapat dijanjikan oleh siapapun, termasuk dirinya.
“Saya saja selaku Kapolda tidak bisa meluluskan casis, apalagi anggota biasa. Jangan percaya dengan janji-janji palsu. Andalkan usaha, belajar giat, serta doa kepada Allah SWT,” pesan Waris.
Ia pun meminta dukungan masyarakat, untuk menciptakan proses seleksi Polri yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Masyarakat diminta segera melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran dalam proses seleksi.
“Kami butuh dukungan masyarakat, agar proses seleksi ini berjalan tanpa kecurangan, “pungkasnya.
RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo