MEDIA MATARAKYATNEWS || Teluk Wondama, Papua Barat – Cahaya kasih dan semangat kebersamaan menyala di Tanah Peradaban Papua ketika jajaran Kepolisian Daerah Papua Tengah menyalurkan bantuan kasih dalam rangka memperingati Satu Abad Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne (1925–2025). Momentum bersejarah ini tidak hanya mengenang sosok misionaris yang membawa pencerahan bagi masyarakat Papua, tetapi juga meneguhkan nilai persaudaraan dan kepedulian lintas wilayah.
Perayaan seratus tahun nubuatan Dominee Kijne menjadi simbol keteguhan iman dan kekuatan nilai kemanusiaan yang telah berakar selama satu abad di Bumi Cenderawasih. Melalui kegiatan ini, masyarakat dari berbagai jemaat bersatu merayakan warisan peradaban yang lahir dari semangat belajar, kerja keras, dan kasih kepada sesama, (24/10/2025).
Dominee Izaak Samuel Kijne, misionaris asal Belanda, menanamkan visi besar tentang Tanah Peradaban yang kemudian menjadi fondasi moral bagi generasi Papua. Nilai-nilai yang ia wariskan tetap hidup dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan keagamaan masyarakat hingga kini.
Kepolisian Daerah Papua Tengah menunjukkan komitmen nyata melalui penyaluran bantuan kasih kepada berbagai jemaat dan panitia pelaksana kegiatan akbar tersebut. Bantuan ini tidak hanya membantu kebutuhan teknis acara, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan antara aparat negara dan masyarakat Papua.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kabid Propam Polda Papua Tengah, Kompol Florensin Yuliet Nari, S.H., bersama rombongan pejabat dari Polda Papua Tengah dan Polres Nabire yang menyerahkan bantuan kasih secara simbolis kepada panitia perayaan.
Turut hadir dalam kegiatan itu Ekberson Karubuy, S.E., Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Teluk Wondama, serta jajaran perwira menengah dan pertama dari Polda Papua Tengah. Kehadiran mereka memperlihatkan sinergi kuat antara kepolisian dan pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan keagamaan yang memperkuat nilai toleransi serta persaudaraan di Tanah Papua.
Selain itu, personel Tim Paduan Suara Polda Papua Tengah turut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut, menghadirkan nuansa khidmat yang memperdalam makna spiritual acara. Semua unsur terlibat dalam semangat pelayanan dan cinta kasih yang menjadi ciri khas perayaan bersejarah ini.
Bantuan kasih disalurkan kepada sejumlah jemaat yang berpartisipasi dalam kegiatan besar tersebut, yakni: Solafide Warwai, Solagracia Rado, Alexsader Apitulei, Betania Wasior, Syaloom Wasior, Syen Jesus Biraja Miei, Bethesda Manggurai, Gunung Sion Huntap III Iriati, Maranata Iriati, Dominee Amos Worisio Ramiki, Yohanes Paulus Kaibi, Imanuel Kubiari, Gunung Sinai Isei, Elim Rasiei, dan Betel Tandia.
Keterlibatan belasan jemaat dari berbagai wilayah memperlihatkan betapa luasnya pengaruh nubuatan Dominee Kijne dalam membentuk karakter iman dan spiritualitas masyarakat Papua yang terus berkembang hingga kini.
Kepala Distrik Mundiboi, J.M.M. Auri, S.Pd, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam kepada Kapolda Papua Tengah beserta jajarannya atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan. Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut meringankan tugas panitia dan masyarakat dalam menyambut tamu dari berbagai wilayah di Tanah Papua.
“Terima kasih buat bantuan kasih dari Bapak Kapolda Papua Tengah terhadap kami masyarakat di Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Kami mewakili pemerintah daerah Kabupaten Teluk Wondama mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas sumbangan kasih yang meringankan kami dalam menjamu tamu-tamu dari seluruh Tanah Papua. Tuhan memberkati Bapak Kapolda dan seluruh jajaran,” ungkapnya penuh haru.
Seratus tahun setelah Dominee Kijne menanamkan benih iman dan peradaban, masyarakat Papua kini menikmati buah dari perjuangannya melalui kemajuan pendidikan, budaya, dan kehidupan rohani. Nilai-nilai yang diwariskan terus menginspirasi generasi muda untuk hidup dalam kasih, saling menghargai, dan menjaga kedamaian di Tanah Papua.
Pada akhirnya, bantuan kasih dari Kapolda Papua Tengah bukan sekadar bentuk dukungan material, tetapi simbol cinta kasih dan persaudaraan yang memperkokoh makna Tanah Peradaban. Semangat ini diharapkan terus menyala, mengakar, dan menerangi setiap langkah pembangunan manusia Papua menuju masa depan yang damai dan beriman.
RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo














