MEDIA MATARAKYATNEWS || PAPUA TENGAH, NABIRE – Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., menegaskan pentingnya kebersamaan seluruh elemen masyarakat, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Nabire Provinsi Papua tengah. Hal itu disampaikannya, usai kegiatan Coffee Morning bersama kurang lebih 16 tokoh dari berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, DPRK, tokoh masyarakat, pensiunan Polri dan TNI, Kejaksaan, Pengadilan, hingga tokoh agama, yang digelar di Aula Wicaksana Polres Nabire. Senin, (01/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menyampaikan beberapa poin hasil masukan para tokoh, di antaranya:
1.Mencegah konflik seperti di kota besar. Semua pihak sepakat bahwa kerusuhan yang sering terjadi di kota-kota besar, tidak boleh terjadi di Nabire.
2.Penyampaian informasi segera ditindaklanjuti. Setiap isu atau potensi gangguan keamanan yang diterima, Polres harus segera diteruskan kepada kepala suku dan kerukunan agar langsung disikapi di masyarakat.
3.Penanganan kriminalitas 3C. Tindak pencurian, curas, dan curanmor harus ditindak tegas. Polres akan meningkatkan patroli, serta mendorong pemerintah daerah mengaktifkan kembali pos keamanan.
4.Penempatan personel sesuai potensi ancaman. Polri akan menugaskan anggota berdasarkan tingkat kerawanan, dengan evaluasi dari kasus penembakan KKB sebagai bahan pembelajaran.
5.Penguatan peran kepala suku dan kerukunan. Diharapkan sebelum forum besar digelar, ada koordinasi di tingkat suku maupun kerukunan untuk lebih memaksimalkan stabilitas daerah.
6.Dukung penegakan hukum tanpa intervensi. Proses hukum tetap berjalan bagi siapa pun yang terlibat penjarahan, pengrusakan, atau tindak kriminal, tanpa ada pembelaan.
7.Kesepakatan bersama untuk pertemuan selanjutnya. Hasil pertemuan akan dituangkan dalam narasi kesepakatan yang nantinya ditandatangani setelah seluruh pihak menyetujui.
Selain itu, Kapolres menegaskan bahwa setiap aksi unjuk rasa akan dilihat tujuannya terlebih dahulu. Jika murni untuk menyampaikan kritik, akan dikawal dengan baik. Namun, bila membawa paham yang berseberangan dengan NKRI, maka akan dicegah.
Masyarakat juga diingatkan, untuk bijak menggunakan media sosial dan tidak mudah terpancing emosi. Sebagai tindak lanjut, Polres bersama pemerintah daerah dan masyarakat, sepakat mengaktifkan kembali pos keamanan terpadu (pos sinergitas/pos kamling) untuk menekan angka kriminalitas.
Pertemuan ditutup dengan ajakan persatuan: menjaga keamanan, memperkuat kebersamaan, dan menolak segala bentuk provokasi.
“Mari kita jaga bersama Kabupaten Nabire, kota tercinta ini sebagai firdaus kecil bagi semua suku yang hidup berdampingan di sini,” pungkas AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K.
RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo