Kasus Dugaan Suap DPD RI Naik ke Penyidikan, Rafiq Al Amri Akan Diperiksa KPK

MEDIA MATARAKYATNEWS || JAKARTA – 30 Juli 2025. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), secara resmi menaikkan status kasus dugaan suap dalam pemilihan pimpinan DPD RI dan unsur pimpinan MPR RI ke tahap penyidikan. Kasus ini, diduga melibatkan 95 senator DPD RI, termasuk Rafiq Al Amri, anggota DPD asal Sulawesi Tengah.

Informasi tersebut, disampaikan oleh Muhammad Fithrat Irfan, aktivis muda nasional asal Sulawesi Tengah sekaligus mantan staf ahli Rafiq Al Amri. Ia menyebutkan bahwa pada 17 Juli 2025, dirinya bersama kuasa hukum Aziz Yanuar, S.H., telah melakukan audiensi di Gedung KPK, Jakarta.

Baca Juga  Tuntutan Jaksa Terhadap Pelaku Penganiayaan Sajam Samurai Yang Diduga Berindikasi SARA Hanya di Anggap Hal Biasa

“Audiensi kami, diterima oleh Deputi Bidang Informasi dan Data KPK RI, sebagai tindak lanjut dari surat disposisi Pimpinan KPK, Bapak Setyo Budiyanto,” jelas Irfan.

Dalam pertemuan itu, Irfan dan tim hukumnya menyampaikan secara langsung laporan terkait dugaan suap yang menyeret nama senator dari berbagai daerah. Menurut Irfan dan kuasa hukumnya, KPK telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan menaikkan statusnya ke tahap penyidikan dan kini ditangani langsung oleh Deputi Bidang Penindakan KPK RI.

Baca Juga  Ahmad Muzani Sekjen Gerindra Terpilih Jadi Ketua MPR RI Periode 2024-2029

“Kita tetap menggelorakan Equality Before The Law. Semua sama statusnya di hadapan hukum. Siapapun oknumnya, pemerintah tidak boleh tebang pilih. Harus mengedepankan prinsip-prinsip hukum yang ada,” tegas Irfan.

Ia juga menambahkan, kasus ini menjadi bentuk partisipasi rakyat dalam mengawasi birokrasi dan pejabat publik.

“Ini bentuk partisipasi rakyat, atas kepedulian terhadap birokrasi dan pejabat publik yang menyalahgunakan jabatannya dan melecehkan demokrasi dengan money politic,” tambahnya.

Baca Juga  Dankormar Tinjau Latma Platex 2025, Yang Bertempat di Camp Pendleton San Diego

Irfan berharap proses hukum terus berjalan dengan adil dan transparan hingga tuntas.

“Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, sampai tuntas. Kita tunggu episode selanjutnya dari KPK RI,” tutup Irfan.

RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *