Pentolan OPM Bumiwalo Enumbi Tewas di Rumah Kekasih Gelap Saat Disergap Aparat Gabungan TNI/Polri

MEDIA MATARAKYATNEWS || Pria yang selama ini dikenal sebagai pelaku utama serangkaian aksi brutal terhadap warga sipil di Puncak Jaya, tewas saat aparat gabungan TNI-Polri melakukan penyergapan. pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi ditemukan bersembunyi di rumah seorang wanita bernama Erinde Telenggen, wanita simpanannya.

Rumah tersebut adalah milik salah satu kerabat Erinde, yang selama ini menjadi tempat pelarian sementara Bumiwalo dari kejaran aparat keamanan.

Menurut salah satu perwira TNI yang terlibat dalam operasi itu mengatakan mereka telah melakukan pengintaian selama dua hari, secara senyap dan terencana. saat penyergapan berlangsung, yang bersangkutan melakukan perlawanan bersenjata. Kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas.

Baca Juga  Bersama Jemaat GKI Koinonoa Babinsa Moanemani Melaksanakan Ibadah Minggu

Diketahui, Pentolan OPM Bumiwalo Enumbi menjadi simbol teror bagi masyarakat Puncak Jaya. Ia terlibat dalam dua pembunuhan keji yang masih menyisakan luka mendalam bagi Masyarakat.

Yang pertama adalah pembunuhan terhadap Zainul, seorang warga sipil yang disergap dan ditembak saat sedang mengantar logistik ke pedalaman, 30 Mei 2024 lalu. Namun tidak berhenti di situ, pada 7 April 2025, Bumiwalo kembali beraksi. Korbannya kali ini adalah Jamal, yang tengah dalam perjalanan ke Kota Mulia. Kendaraannya dicegat dan ia ditembak tanpa ampun oleh kelompok bersenjata yang diduga kuat dipimpin oleh Bumiwalo.

Nekison Enumbi telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya dengan nomor DPO/S-34/IV/RES.1.7/2024/RESKRIM tertanggal 25 April 2024 lantaran berbagai tindakan kejahatan dan pembunuhan yang dilakukannya.

Baca Juga  Polres Nabire Sukses Ungkap Kasus Curanmor, Tersangka dan Penadah Diamankan

Atas kejadian itu, Warga dan Tokoh Masyarakat kemudian mengapresiasi langkah tegas aparat TNI-Polri dalam memberantas para separatis OPM. Kabar tersebut membuat warga dan tokih masyarakat merasa lega dan berharap tetap terus aman.

Ketua Forum Komunikasi Tokoh Adat Puncak Jaya, Yonas Tabuni, dikutip Indonesia satu Papua, menyebut tindakan aparat sebagai langkah tegas yang sangat dinantikan.

“Selama ini kami hidup dibayang-bayangi ketakutan. Kelompok seperti Bumiwalo bukan hanya membunuh, tapi juga menghancurkan fasilitas umum, mengancam guru dan nakes, serta merampas hasil bumi warga. Kami mendukung tindakan ini demi masa depan anak-anak kami, ” ujarnya.

Baca Juga  Komandan Pasmar 2 Pimpin Langsung Upacara Sertijab Asops Danpasmar

Hal ini memberi sinyal kuat bahwa Operasi yang dilakukan aparat TNI-Polri menjadi bukti bahwa negara tak akan membiarkan tanah Papua menjadi ladang ketakutan. Penyergapan yang tepat, cepat, dan bersih ini menunjukkan bahwa TNI-Polri siap menjaga setiap jengkal tanah air, bahkan hingga ke sudut-sudut paling terpencil sekalipun.

Kematian Bumiwalo bukan sekadar berakhirnya satu nyawa, melainkan awal dari harapan baru masyarakat Puncak Jaya untuk hidup dalam damai, tanpa intimidasi, tanpa rasa takut, dan tanpa senjata di balik semak.

 

REDMATARAKYATNEWS

Editor Nj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *