MEDIA MATARAKYATNEWS || Manado, Sulawesi Utara – Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aktivis, dan elemen masyarakat Sulawesi Utara menggelar Rapat Konsolidasi Lintas LSM sebagai langkah awal menyongsong Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 9 Desember 2025. Pertemuan ini berlangsung di kediaman Ketua LSM RAKO dan menjadi momentum penguatan gerakan bersama melawan segala bentuk praktik korupsi di daerah. Selasa, (02/02/2025).
Rapat konsolidasi tersebut, dihadiri oleh berbagai pimpinan dan perwakilan organisasi masyarakat, antara lain:
1.Rolly Wenas, Ketua INAKOR.
2.Jonatan Mogonta, Ketua PAMI P Sulut.
3.Donny Liow (Om Lole), Pimpinan Corong Masyarakat sekaligus Sekwil Indonesia Tengah LSM Kibar Nusantara Merdeka.
4.Jhon Pade, Korwil Indonesia Tengah LSM Kibar Nusantara Merdeka (KNM).
5.Jefry, perwakilan Komunitas Driver Operator Sea Bersaudara (KDOSP).
6.Fandly, Ketua INAKOR Minahasa.
7.Yuni Wahyuni, Srikandi dan Aktivis Perempuan Sulut.
8.Steven PandeIroot, pemerhati sosial.
Pertemuan ini, merupakan tindak lanjut dari tatap muka awal yang telah dilaksanakan sebelumnya dan melibatkan masyarakat umum, pegiat antikorupsi, pimpinan LSM, organisasi, aktivis individu, serta berbagai elemen masyarakat. Dalam pertemuan awal tersebut telah terkumpul sejumlah masukan, pendapat, dan gagasan terkait bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan pada puncak HAKORDIA 9 Desember.
Pada konsolidasi kedua yang berlangsung hari ini, seluruh masukan tersebut kemudian dibahas kembali secara rinci dan ditetapkan sebagai rencana aksi bersama. Para peserta sepakat bahwa gerakan antikorupsi harus menjadi kerja kolektif, melibatkan “kitorang samua”, seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali.
Sejumlah agenda kegiatan pun mulai dirumuskan, termasuk aksi kampanye publik, penyampaian seruan moral kepada pemerintah dan lembaga penegak hukum, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya partisipasi dalam pengawasan anggaran dan pelayanan publik.
Ketua LSM RAKO, selaku tuan rumah menegaskan bahwa konsolidasi lintas elemen ini, merupakan bukti bahwa kesadaran masyarakat Sulawesi Utara untuk melawan korupsi semakin kuat. “Ini bukan hanya kegiatan seremonial. Ini gerakan moral untuk mengingatkan bahwa korupsi adalah musuh bersama. Semangat ‘kitorang samua’ harus menjadi dasar untuk aksi nyata,” ujarnya.
Rapat ditutup dengan pembentukan tim kecil lintas organisasi, yang bertugas menyusun teknis pelaksanaan kegiatan menjelang HAKORDIA 2025. Dengan selesainya pertemuan kedua ini, seluruh elemen masyarakat yang terlibat menyatakan siap bergerak bersama menyukseskan momentum 9 Desember, sebagai hari perlawanan terhadap korupsi.
RED-MATARAKYATNEWS
Jhon I Pade







