MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT – Dalam pencapaian 100 hari kerja, Pemerintahan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, bersama Wakil Gubernur J Victor Mailangkay SH., MH., mendapatkan kritik dari Mahasiswa, terkait kebijakan, kinerja serta hasil pencapaian YSK-JVM.
Kali ini, kritik datang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Manado.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kominfo Sulut, Evans Steven Liow, S.Sos., M.M., telah membagikan rilisnya dan menyatakan kesiapan membuka ruang dialog terbuka, melibatkan GMNI, media, aktivis, influencer, hingga masyarakat umum.
“Kita tidak anti-kritik, tapi setiap kritik harus memiliki ruang jawab. Jika niatnya adalah menjadi jembatan rakyat, maka mari bertemu di ruang yang terbuka dan sehat. Bukan saling tuding di ruang gelap, “tutur Kadis Kominfo Steven.
Lanjut dia, peran strategisnya bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga meluruskan arus informasi yang simpang siur, menjaga kaidah, etika, dan aturan dalam penyampaian informasi publik.
“Pemerintah tidak akan lari dari kritik, tapi kami juga tidak akan diam jika informasi diseret keluar dari jalurnya. Mari berdiskusi. Kita buka ruang biar publik menilai sendiri, “ujar Kadis Kominfo.
Hal senada juga, disampaikan oleh Ketua Lembaga Komunikasi Sosial (LKS) Provinsi Sulut, Vanny Loupatty yang akrab disapa Maemossa. Ia kemudian angkat bicara terkait hal tersebut.
Menurut maemosa, kritik adalah suatu hal yang wajar, asalkan disampaikan secara menyeluruh dan menawarkan solusi, bukan hanya menyoroti satu sisi dari kebijakan atau program Pemerintah saja. Sikap kritis dari mahasiswa, adalah salah satu unsur yang penting, dalam proses berlangsungnya demokrasi di Indonesia. Namun harus disertai jalan keluar.
“Kritik itu penting untuk pertumbuhan, namun harus diberikan dengan cara yang bertanggung jawab dan membangun, bukan untuk merusak atau menjatuhkan. Kritik yang baik, harus disertai dengan solusi dan bertujuan untuk membantu perbaikan Pemerintahan, bukan untuk menyalahkan atau mengejek, maupun menjatuhkan Pemerintahan.
“Kami bangga terhadap adik-adik yang cukup kritis. Namun sebaiknya, lebih komprehensif dan solutif, “ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa, selama 100 hari pertama Pemerintahan YSK-JVM, telah menunjukkan sejumlah perkembangan positif, terutama di beberapa sektor yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi rakyat. Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, cukup intens dalam mendorong industri masyarakat. Ekonomi mikro, kini bergerak ke arah yang positif.
Dalam sektor pertanian, sudah mulai ada perubahan dan perkembangan, untuk perikanan ada perubahan yang signifikan, dan untuk pasar-pasar tradisional, para pedagang sudah ada yang mendapatkan beberapa program yang menyokong proses dagang.
Dari beberapa hal positif ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, pembangunan tidak bisa dinilai hanya dari satu aspek saja, melainkan harus dilihat dalam banyak hal, dengan kerangka jangka panjang dan menyeluruh.
Ia mengajak kepada mahasiswa dan seluruh elemen yang terkait, untuk saling membantu dan bersinergi dalam mengawal, serta memberi masukan konstruktif untuk peningkatan pembangunan, kemajuan dan kesejahteraan, bagi Pemerintah dan rakyat Sulawesi Utara. “Pungkasnya.
RED-MATARAKYATNEWS
NICXON A.SISO