Wah. Presiden AS Donald Trump Akan Pindahkan 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT, 21/1/2025 – Presiden AS terpilih Donald Trump Ingin merelokasi 2 juta warga Gaza ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. Rencana relokasi ini muncul setelah utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mempertimbangkan kunjungan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap berjalan.

Diketahui, tiga tahap kesepakatan yang dicapai minggu lalu. Pertama, yang dimulai pada Minggu, diperkirakan berlangsung sekitar enam minggu dan melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel.

Kedua, akan dinegosiasikan selama fase pertama dan diharapkan menghasilkan pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga  Prestasi Luar Biasa Viona Amellia Adinda Putri Juara Dunia GAMMA World MMA Championships 2023

Ketiga, adalah mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali Gaza. Namun kemudian timbul pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza dan dimana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara juga masih menjadi perdebatan. dalam pembahasan tersebut Indonesia menjadi salah satu lokasi di mana beberapa dari mereka bisa pergi, kata pejabat transisi itu.

Baca Juga  Salud. Peduli Penguna Jalan Polres Minahasa Utara Berinisiatif Menambal Jalan Berlubang di Bundaran Zero Point Matungkas

Ide terkait relokasi itu kemudian jadi kontroversial di kalangan warga Palestina dan Arab lainnya, karena banyak yang percaya bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama dalam memaksa mereka meninggalkan tanah mereka oleh Israel.

Menanggapi isu tersebut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan bahwa isu terkait rencana Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin merelokasi warga Gaza beberapa negara, salah satunya Indonesia belum mendapatkan informasi.

Baca Juga  Menhan RI Bersama Panglima TNI Meninjau Progres Pembangunan Infrastruktur Di Pusdiklatpassus Batujajar

“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” kata juru bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, pada Senin (20/1/2025).

RED-MATARAKYATNEWS

Editor : Nj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *