Wah. Presiden AS Donald Trump Akan Pindahkan 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

Berita, Nasional382 Dilihat

MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT, 21/1/2025 – Presiden AS terpilih Donald Trump Ingin merelokasi 2 juta warga Gaza ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. Rencana relokasi ini muncul setelah utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mempertimbangkan kunjungan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap berjalan.

Diketahui, tiga tahap kesepakatan yang dicapai minggu lalu. Pertama, yang dimulai pada Minggu, diperkirakan berlangsung sekitar enam minggu dan melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel.

Baca Juga  Presiden RI Bersama Perdana Menteri India Turut Saksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemitraan Indonesia dan India

Kedua, akan dinegosiasikan selama fase pertama dan diharapkan menghasilkan pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Ketiga, adalah mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali Gaza. Namun kemudian timbul pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza dan dimana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara juga masih menjadi perdebatan. dalam pembahasan tersebut Indonesia menjadi salah satu lokasi di mana beberapa dari mereka bisa pergi, kata pejabat transisi itu.

Baca Juga  Publik Wajib Tau. Cara Lapor ASN Tidak Netral Saat Pilkada 2024. Berikut Caranya;

Ide terkait relokasi itu kemudian jadi kontroversial di kalangan warga Palestina dan Arab lainnya, karena banyak yang percaya bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama dalam memaksa mereka meninggalkan tanah mereka oleh Israel.

Menanggapi isu tersebut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan bahwa isu terkait rencana Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin merelokasi warga Gaza beberapa negara, salah satunya Indonesia belum mendapatkan informasi.

Baca Juga  Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Cagub Sulut Hadiri HUT Media MatarakyatNews Ke-1 Tahun

“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” kata juru bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, pada Senin (20/1/2025).

RED-MATARAKYATNEWS

Editor : Nj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *