MEDIA MATARAKYATNEWS || NABIRE – Suasana pelantikan anggota DPR Papua Tengah, yang semestinya berjalan khidmat justru diwarnai insiden tak menyenangkan. Seorang wartawan dari media NabireNews.com tiba-tiba diminta meninggalkan ruang pelantikan oleh oknum staf, dengan alasan tidak terdaftar dalam daftar peliputan.
Peristiwa ini, sontak memicu perhatian dari jurnalis lain yang turut meliput acara tersebut. Banyak yang menilai tindakan itu, sebagai bentuk pembungkaman terhadap kerja jurnalistik, dan mencederai prinsip keterbukaan informasi publik.
“Ini lembaga publik, bukan acara tertutup. Harusnya semua media diberi ruang yang sama,” ujar salah satu jurnalis yang enggan disebut namanya.
Menyikapi kegaduhan ini, Wakil Ketua DPR Papua Tengah, Diben Elabi, tak tinggal diam. Ia langsung memberikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf secara terbuka kepada pihak media.
“Atas nama lembaga, kami mohon maaf kepada rekan dari NabireNews.com. Ini murni kesalahan teknis di lapangan. Kami tidak pernah berniat membatasi peliputan,” tegas Diben saat ditemui usai acara.
Ia menegaskan, DPR Papua Tengah sangat menjunjung tinggi kebebasan pers dan keterbukaan informasi. Ia juga mengajak rekan-rekan media untuk tetap membangun komunikasi yang baik ke depannya.
“Kami terbuka bagi semua media. Tapi kami juga berharap ada koordinasi sebelumnya, agar tidak terjadi miskomunikasi seperti ini lagi,” tambahnya.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa akses terhadap informasi publik adalah hak yang dilindungi undang-undang, dan kebebasan Pers harus dijaga bersama oleh semua pihak, terutama oleh lembaga-lembaga Negara yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Red-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo