MEDIA MATARAKYATNEWS || NABIRE, PAPUA TENGAH – Sebanyak 15 narapidana, dilaporkan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire pada Senin pagi sekitar pukul 07:30 WIT. Insiden ini menjadi catatan kelam karena merupakan kasus pelarian napi yang ketiga kalinya terjadi di lapas tersebut. Senin, (29/09/2025).
Daftar napi yang kabur antara lain:
Roy Pais, Valentinus Mareku, Ayub Edowai, Yakobus Waine, Danus Begal, Adrian Torobi, Eliester Hasibuan, Raimndus Goo, Daniel Esue, Jak Daud Puara, Meki Morin, Melianus Pigome, Dalton Tamaroba, Jhon Mote, dan Refli Bima Langitan.
Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa pelarian terjadi ketika pihak kepolisian sedang melakukan pengamanan aksi penyampaian aspirasi masyarakat.
“Benar, tadi pagi sekitar pukul 07:30 WIT, kami mendapat laporan dari Kalapas bahwa ada 15 napi yang kabur dengan memanjat tembok. Informasi awal itu langsung kami tindak lanjuti dengan mengerahkan personel gabungan Polres, Polda, dan Brimob,” ujarnya.
Kapolres menambahkan bahwa, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Kalapas serta menggelar pengejaran. Informasi dari masyarakat menyebutkan sebagian napi melarikan diri ke arah bukit di belakang lapas.
“Ada yang lari sekitar 7-8 orang naik ke bukit, dan dari sana mereka bisa tembus ke Kali Harapan, Kimi, atau bahkan ke Kali Pepaya. Personel gabungan saat ini masih melakukan pengejaran di atas bukit,” jelasnya.
Terkait kemungkinan adanya kelalaian atau keterlibatan petugas, Kapolres menyebut hal itu masih didalami.
“Kalau ada kecurigaan keterlibatan oknum sipir, tentu akan kami proses. Saat ini lima sipir sudah dimintai keterangan untuk pemeriksaan awal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra, mengakui para napi melarikan diri dengan cara memanjat tembok menggunakan tali yang diikat pada balok kayu.
“Mereka kabur melalui tembok di bagian pojok. Ada dugaan mereka mengikat balok untuk mempermudah naik,” jelasnya.
Edi menambahkan, kondisi Lapas Nabire memang jauh dari standar keamanan.
“Standar lapas itu seharusnya ada dua pagar. Tapi di sini hanya ada satu tembok keliling yang langsung bersentuhan dengan warga binaan. Jumlah sipir juga sangat kurang, sementara penghuni sudah mencapai lebih dari 200 orang,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, pihak Lapas telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) bagi napi yang kabur.
“Kami sudah laporkan ke Kepala Kantor Wilayah dan Kementerian Hukum dan HAM. Jika masyarakat melihat atau mengetahui keberadaan napi tersebut, segera laporkan ke Lapas maupun Polres Nabire,” imbau Edi.
Hingga berita ini diturunkan, aparat gabungan masih terus melakukan pengejaran di sekitar kawasan bukit belakang lapas Nabire.
RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo