Peringatan Hari Santri Nasional Papua Tengah, Ketua PC NU Kabupaten Nabire Ajak Santri Papua Tengah Jadi Generasi Unggul dan Cinta Tanah Air

Berita, NABIRE2889 Dilihat

MEDIA MATARAKYATNEWS II NABIRE, PAPUA TENGAH – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Nabire, Agus Suprayetno, didampingi K. H Mukromin Alhafidz, Rois Suryah PC. NU Nabire dan M. Kuisdi Al lugos, Ketua GP Ansor PC Nabire, mengajak para santri di Papua Tengah untuk menjadi generasi unggul yang berakhlak mulia, cinta tanah air, dan siap berperan dalam membangun bangsa.

Hal itu disampaikan saat jumpa pers seusai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 yang digelar di Halaman Islamic Center Nabire, Rabu (22/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Agus menyampaikan rasa syukur dan bangga atas antusiasme para santri, wali santri, serta para pengasuh pondok pesantren yang turut memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional. Ia mengatakan, persiapan kegiatan ini dilakukan selama dua minggu meski dengan segala keterbatasan.

“Alhamdulillah semua dapat terlaksana atas izin Allah SWT. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama Danrem Papua Tengah yang telah menugaskan anggotanya untuk melatih adik-adik santri Darul DDI Cenderawasih,” ujarnya.

Agus menambahkan, jumlah peserta latihan yang dilibatkan sebanyak 22 santri, disesuaikan dengan tanggal peringatan Hari Santri, yakni 22 Oktober. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para wali santri yang selalu memberikan dukungan penuh selama persiapan kegiatan.

Selain itu, Agus menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan kepada generasi santri. Menurutnya, santri bukan hanya calon ulama, tetapi juga calon pemimpin masa depan bangsa.

“Santri tidak hanya menjadi guru ngaji atau kiai, tetapi juga bisa menjadi bupati, gubernur, bahkan presiden. Santri bisa menjadi polisi, TNI, maupun pengusaha yang sukses,” tegasnya.

Ia mengajak para orang tua di Nabire untuk mendukung anak-anaknya menempuh pendidikan di pondok pesantren sebagai benteng moral dan akhlak bangsa.

“Mari kita pondokkan anak-anak kita. Banyak pondok di Nabire yang telah melahirkan santri luar biasa. Dari santri inilah lahir generasi yang cinta NKRI dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika,” tambah Agus.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan permohonan maaf dari para santri di Distrik Uwapa yang tidak dapat hadir karena situasi keamanan, seraya berharap agar kondisi di wilayah tersebut segera kondusif. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat delapan pondok pesantren aktif di Nabire, serta satu pondok baru yang sedang dibangun di kawasan SPA.

Sementara itu, K.H. Mukromin Alhafidz, Rois Suryah PC NU Nabire, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut.

“Kami bersyukur peringatan Hari Santri tahun ini berjalan lancar. Semoga tahun depan lebih semarak dan lebih banyak membawa syiar Islam. Kami juga memohon maaf jika masih ada kekurangan,” ucapnya.

Peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Nabire tahun ini merupakan yang keempat kalinya digelar. Selain memperingati perjuangan para ulama dan santri, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pengembangan masyarakat di Papua Tengah.

RED-MATARAKYATNEWS
JN. Ngangalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *