MEDIA MATARAKYATNEWS || MANADO, 29/06/2024 – Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) peringati hari ulang tahun yang ke-100. Kegiatan tersebut diadakan di Pohon Kasih kawasan Megamas kota Manado. Sabtu, (29/06/2024)
Acara dalam rangka memperingati Perayaan Ekaristi syukuran hari ulang tahun (HUT) ke-100,ย Thema : Geraknya Budi, membangun pribadi mewujudkan peradaban kasih”. panitia menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari tahun โ tahun sebelumnya, yaitu tampilan dengan busana seragam kebaya kenegaraan WKRI
Acara syukuran di awali dengan doa ucapan syukur kemudian di rangkaikan dengan beberapa kegiatan diantaranya kegiatan tarian selendang biru, dan Lomba devile acara tersebut di hadiri sekitar 10.000 orang dari 54 Cabang / Ranting Se-Sulawesi Utara
Ketua panitia Neltje Eman dalam sambutanya mengatakan “saya menghimbau kepada semua pengurus WKRI di hari ulang ke 100 ini, kita semua harus bisa berkontribusi dan berani berkarya di tengah-tengah masyarakat Untuk membangun Sulawesi Utara. ucap Neltje Eman”.
Ekaristi syukuran yang dihadiri uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, M.Sc, Ketua WKRI DPD Sulut Meity Rampengan, Ketua WKRI Cabang Femmy Sundah, wakil ketua Fenny Kambey, Ketua Pelaksana Neltje Eman, Wens Mawikere PR Santo Perkamil Mikhael Manado, Pastor keuskupan se sulut, serta beberapa perwakilan anggota pengurus Cabang/Ranting serta tamu undangan.
Diketahui Wanita Katolik Republik Indonesia WKRI berdiri pada tahun 1924 atas inisiatif seorang wanita bangsawan Yogyakarta yang juga tokoh intelektual wanita saat itu.
Seiring dengan perkembangan jaman, organisasi Wanita Katolik bekerja sama dengan organisasi-organisasi wanita lainnya yang juga tumbuh pesat di tanah air. Jaringan organisasi ini cepat meluas dan sangat dikenal karena keberanian bersikap dalam menyuarakan aspirasi kaum wanita saat itu.
Wanita Katolik juga memprakarsai pendirian KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia) dengan perjuangan mempertahankan Pancasila setelah peristiwa G30S/PKI. Saat itu banyak pernyataan-pernyataan berani yang disuarakan oleh organisasi, sehingga keberadaan Wanita Katolik sempat menjadi sorotan diantara organisasi wanita lainnya di Indonesia.
RED-MATARAKYATNEWS
Editor : Maya Pateh