Hebat. Desa Lowian Kecamatan Maesaan. Tradisi Gotong Royong Masih Terus Terjaga Hingga Saat Ini

MEDIA MATARAKYATNEWS || LOWIAN, 29/06/2024 – Puluhan tahun belakangan, desa-desa yang ada di Minahasa Selatan yang sangat mengedepankan sifat kebersamaan / gotong royong atau lebih dikenal dengan tradisi Mapalus “angkat rumah” mulai jarang terlihat. Namun, tradisi mapalus gotong-royong masih kuat, dan masih dipertahankan bahkan dilaksankan secara reguler para penduduk  Desa Lowian Kecamatan  Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan.

Foto Masyarakat Desa Lowian sedang melakukan gotong royong (angkat rumah)

Terlihat sampai saat ini tradisi “Mapalus” kebersamaan / gotong royong (Angkat Rumah) di Desa Lowian Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan masih terus menjaganya.

Kebersamaan (gotong royong) yang di tunjukan Masyarakat Desa Lowian yang hingga kini masih terus melestarikan adat, budaya Minahasa akan memberikan nilai positif bagi generasi muda, juga dapat meningkatkan kesadaran akan warisan nenek moyang, memperkaya industri pariwisata, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Baca Juga  𝗪𝗮𝗵. 𝗗𝗶𝗿𝘂𝘁 𝗣𝗗 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗿 𝗠𝗮𝗻𝗮𝗱𝗼 𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗛𝗲𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗜𝗯𝗮𝗱𝗮𝗵 𝗞𝗞𝗥 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗷𝗶𝗹 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗲𝗻𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗬𝗲𝘀𝘂𝘀 𝗞𝗿𝗶𝘀𝘁𝘂𝘀 𝗱𝗶 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗿 𝟰𝟱 𝗞𝗼𝘁𝗮 𝗠𝗮𝗻𝗮𝗱𝗼

Tujuan Mapalus (Gotong Royong)

Kegiatan mapalus umumnya memiliki tujuan untuk saling membantu satu sama lain dalam anggota mapalus, baik membantu dalam suasana senang (ucapan syukur atas hasil bumi) maupun dalam suasana duka (meninggal dunia).

Manfaat Mapalus (Gotong Royong)

Dengan berperan di mapalus, anggota masyarakat dapat mengurangi beban, meringankan biaya, membantu dan menolong bagi yang memerlukan bantuan dari masyarakat di sekitarnya, khususnya bagi yang aktif dalam mapalus.

Nilai (Gotong Royong)

Suku Minahasa yang melaksanakan kegiatan Mapalus ini diharapakan mampu membentuk karakter generasi muda, dimulai dari rasa tolong menolong satu dan yang lain, kerja bersama, membentuk sikap tanggung jawab, dan sikap menghargai satu sama lain.

Baca Juga  Pewarta Pemprov Sulut Kini Terbentuk

Budaya Mapalus dan Spirit Kerukunan Masyarakat

Sulawesi Utara dalam konteks kerukunan antar umat beragama dan sosial mengakar atas peran budaya lokal yang disebut Mapalus. Budaya Mapalus merupakan suatu teknik kerja sama atau sistem untuk menjaga kepentingan bersama dalam budaya Suku Minahasa. Teknik kerja sama lazim diartikan dengan kebersamaan atau gotong-royong.

Dalam segala sektor hubungan sosial dan keagamaan, Mapalus berfungsi secara baik, seperti pada bidang keagamaan. Kegiatan Mapalus paling menonjol terlihat ketika ada peralihan siklus kehidupan manusia, yaitu kelahiran, perkawinan, dan kematian. Gotong-royong yang dilakukan masyarakat pada setiap peralihan siklus kehidupan manusia mengambil bentuk kebersamaan dalam pembiayaan dan pekerjaan. Ada pemberian secara bergantian, baik tenaga maupun materi, untuk membantu mereka yang memiliki acara.

Baca Juga  Gadis Muda Sekolah Pramugari Diduga Lompat Dari Jembatan Interchange Manado Setinggi 15 Meter, Nyawanya Tak Tertolong Akibat Luka Serius

Salah satu adat istiadat yang merupakan sifat gotong royong sejak jaman dahulu kala dan cara seperti ini hampir punah.

Mari kita kembangkan kembali sifat tolong-menolong, gotong-royong, ringankan beban, bagi tiap orang yang membutuhkannya. (**)

RED-MATARAKYATNEWS

Nj/VAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *