MEDIA MATARAKYATNEWS || SULUT || 01/05/2024, – Dampak dari abu vulkanik yang sangat tebal dari hari kemarin (30/04/2024) mengakibatkan Bandara Sam Ratulangi memperpanjang Notam dengan nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24 sampai dengan 24 jam kedepan (2/05/2024).
Langkah ini diambil selain mengingat Gunung ruang masih pada Level 4 (awas) dari PVMBG (Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Geologi) dimana gunung masih tertutup kabut, dan pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap dan sebaran abu vulkanik dengan arah angin kearah barat. Hasil koordinasi dengan PT. Angkasa Pura I dan stakeholder Otband wilayah VIII, Airnav Indonesia, BMKG dan Maskapai penerbangan diambilan kesimpulan bandara ditutup 24 jam.
Secara dari sisi udara menunjukkan hasil paper test kearah negatif dimana arah angin dominan bergerak kearah barat menjauhi Manado, namun kumpulan sebaran debu vulkanik dari kemarin sangat tebal dan masih sangat berbahaya bagi penerbangan sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan dari sisi udara yaitu runway, taxiway apron dan pesawat.
Dampak dari operasional tutup ini ada 53 pesawat dan 5.812 penumpang tiba dan berangkat yang tercancel dibandara Sam ratulangi. Bahkan sebagian besar penumpang sudah melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Hal ini di tegaskan oleh Maya Damayanti, selaku GM (General Menager) PT Angkasa Pura 1 Bandara Sam Ratulangi Manado.
Berdasarkan informasi SIARAN PERS
NOMOR : 16/SP.MDC/V/2024
โKami saat ini melakukan Gerakan cepat untuk langsung membersihkan sebaran debu yang tertinggal dengan menggunakan kendaraan dan peralatan tim kami ARRF dibantu juga Tim Damkar Pemkot Manado, Pemkab Minahasa Utara, Pemkot Bitung ,Pemkot Tomohon dan Pemprov Sulut dengan total kendaraan 14 Damkar, Ujarnya”.
Diharapkan dengan adanya bantuan penyiraman pesawat dan pembersihan dari sisi airside di Bandara Sam Ratulangi ini dapat dengan segera teratasi clear dan clean untuk akhirnya pesawat bisa terbang dan mendarat dengan selamat. HUMAS
Red – MataRakyatNews
CS