Begini Sejarah Dan Makna Paskah Bagi Umat Kristiani

SULAWESI UTARA662 Dilihat

SULUT // MEDIA MATARAKYATNEWS, 31/03/2024 – Sebelum perayaan Paskah, umat Kristiani akan merayakan Jumat Agung yang jatuh pada hari Jumat, 29 Maret 2024. Jumat Agung menandai penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Peristiwa Jumat Agung terjadi sebelum perayaan Paskah.

Sementara, perayaan PASKAH jatuh pada hari Minggu 31 maret 2024.
Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus pada hari yang ketiga setelah penyaliban – Nya.

Dalam memperingati hari Jumat Agung ini, Pemerintah juga menetapkan tanggal 29 Maret 2024 sebagai hari libur nasional atau tanggal merah untuk menghormati peristiwa tersebut bagi umat Kristiani.

Sejarah mengenai Paskah ini adalah tiga hari setelah Yesus Kristus meninggal di kayu salib. Artinya, hari kebangkitan Yesus adalah kehidupan yang kekal.
Kehidupan abadi tersebut diberikan kepada umat manusia. Perayaan Paskah dilakukan pada hari Minggu pertama setelah Bulan purnama pertama atau sesudah titik balik awal musim semi.

Baca Juga  LSM Minta APH Tindak Tegas Oknum Mafia Tanah dan Korupsi Di Sulut. RAKO-GERAM: Kami Akan Menggelar Aksi Lanjutan Dengan Massa Yang Lebih Besar

Di kutip dari laman Britannica, perayaan Paskah yang tercatat paling awal berasal dari abad ke-2. Kata paskah dalam Bahasa Inggris adalah Easter. Namun, kata ini tidak diketahui asal-usulnya. Tetapi, salah satu pendapat menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari “Eostre” atau “Eostrae” yakni dewi musim semi dan kesuburan bangsa Anglo-Saxon.

Pandangan ini berasal lantaran Paskah dirayakan pada awal musim semi. Kini terdapat konsensus bahwa kata tersebut berasal dari sebutan Kristen untuk minggu Paskah, sebuah frasa latin yang dipahami sebagai bentuk jamak dari alba (“fajar”) dan menjadi eostarum dalam bahasa Jerman Kuno.

Baca Juga  Siapa Dalang Dan Aktor Utama Sebenarnya Dalam Kasus Pengadaan Lahan RSUD Maria Walanda Maramis TA. 2020. Adakah Kepentingan Pribadi Dalam Kasus Ini?

Selain itu, awalnya umat Kristiani merayakan Paskah pada hari yang berbeda. Meski demikian, setelah Konsili Nicea Pertama, sebuah konferensi para uskup sedunia pada tahun 325 M banyak gereja yang merayakan Paskah pada pada hari Minggu.

Dirangkum dari laman Forbes, umat ​​​​Kristen di Barat merayakan Paskah pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi pada atau setelah ekuinoks. Ekuinoks adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di atas Khatulistiwa dan menjadi penanda pergantian musim. Ekuinoks musim semi tahun ini terjadi pada Rabu, 20 Maret 2024.
Minggu berikutnya adalah Minggu, 31 Maret 2024 yang dirayakan sebagai Minggu Paskah.

Baca Juga  Tim 88 YSK Sulut Bersama Ormas Waraney Nusantara Komitmen Dukung Penuh dan Kawal Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanis Komaling Maju Pilgub Sulut 2024

Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa janji-Nya tidak pernah gagal atau diingkari.
Paskah menunjukkan adanya pengharapan bagi orang percaya.
Dari peristiwa ini kita bisa menarik makna yang sangat penting bahwa Yesus adalah Allah yang tidak dapat dikekang oleh maut.

Dan Orang-orang yang percaya kepada Tuhan selalu bertumpu pada iman, pengharapan, dan semakin di teguhkan. Peristiwa Paskah merupakan momentum perayaan yang sakral bagi umat Kristen.

Media MatarakyatNews
CS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *