MEDIA MATARAKYATNEWS || MANADO – Jamaah mulai memenuhi area Lapangan Makorem 131/Santiago sejak Jumat subuh, untuk mengikuti Shalat Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi. Perayaan Idul Adha diadakan di Lapangan Makorem 131/Santiago, Jalan Sam Ratulangi No.33, Wenang Utara, Kec. Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara. Jumat, (6/6)
Melalui ibadah Sholat Idul Adha, umat Islam diajak untuk meneladani sikap Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan apa yang paling berharga demi ketaatan kepada Allah SWT
Rangkaian ibadah dijadwalkan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Imam Shalat Idul Adha Ustad Rikson Hasanati sedangkan Kyai Haji Yaser Bachmid menyampaikan khotbah bertema “Nilai pengorbanan dan keikhlasan dalam Idul Adha”.
Dalam Khotbahnya Kyai Haji Yaser Bachmid mengatakan bahwa Sikap penuh keikhlasan dan kesabaran inilah yang menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalani berbagai cobaan dan tantangan hidup.
“Melalui ibadah qurban yang dilaksanakan pada Idul Adha, umat Islam diajak untuk meneladani semangat ketakwaan dan keikhlasan tersebut, sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT”. ucapnya”.
Selain itu, ibadah qurban juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan semangat gotong royong dalam masyarakat, karena daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. ujarnya”.
Usai ibadah Sholat Idul Adha dilakukan penyembelihan Hewan kurban sebanyak 5 ekor sapi dan 5 ekor kambing, kemudian acara dilanjutkan dengan halal bihalal di Makorem 131/Santiago, Jamaah bersama Kepala Staf Komando Resor Militer (Kasrem) 131/Santiago Manado.
Perayaan Idul Adha ini mengajak setiap individu untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung, serta memperkuat ketaatan kepada Allah SWT melalui tindakan nyata.
Dengan demikian, Idul Adha menegaskan bahwa keberhasilan spiritual tidak hanya diukur dari ibadah formal, tetapi juga dari seberapa besar seseorang mampu mengalahkan nafsu duniawi, menebar kasih sayang, dan mengamalkan nilai-nilai keikhlasan dan solidaritas dalam masyarakat.
Momen ini mengingatkan kita bahwa hidup yang bermakna adalah hidup yang penuh pengorbanan demi kebaikan bersama dan ketaatan kepada Sang Pencipta..
Dihadiri 1. 500 Jamaah, terlihat para jamaah mengenakan pakaian terbaik mereka, menciptakan suasana khusyuk dan sakral yang khas dalam perayaan hari besar keagamaan bagi umat Islam tersebut.
RED-MATARAKYATNEWS
Editor : Rusmin Sanjata